Memahami Fotografi makro dan tekniknya

Memahami Fotografi makro dan tekniknya


Fotografi makro sebenarnya adalah teknik untuk membuat subjek terlihat lebih besar di layar kamera atau foto. Oleh karena itu, sulit untuk melihat batas antara fotografi makro dan fotografi mikro dan close-up, sehingga diperlukan teknik khusus untuk mengambil foto yang menarik. Secara khusus, peralatan pendukung seperti kamera mikro dan lensa khusus juga diperlukan.

Tapi apa itu foto makro? Apa hubungannya dengan fotografi makro? Tips apa yang Anda butuhkan saat mengambil foto makro? Tertarik untuk menjawab semua pertanyaan Anda? Apa itu fotografi makro?

Fotografi makro adalah genre fotografi yang sebagian besar subjeknya adalah objek makro close-up dan hewan seperti bunga dan serangga. Namun, subjek dalam foto dapat berupa subjek berukuran sedang serta tanaman atau hewan berukuran mini. Dalam konteks ini, fotografi makro mencoba mengambil gambar di mana subjek yang ditangkap mungkin berukuran sama atau lebih kecil dari sensor kamera. Hasil bidikan makro disebut foto makro. Oleh karena itu, fotografi makro mengacu pada metode atau sarana, dan fotografi makro mengacu pada hasil.

Misalnya, jika Anda ingin memotret serangga kecil atau semut, lensa yang Anda gunakan berukuran satu inci lebih besar dari semut. Definisi fotografi makro sebenarnya sangat spesifik dan penerapannya sangat ketat. Selain itu, kamera dan lensa yang digunakan cukup mahal. Pemahaman yang sangat mudah atau sederhana tentang fotografi makro. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, saya akan mengulasnya di lain kesempatan.

Jadi apa perbedaan antara fotografi makro, fotografi mikro, dan fotografi jarak dekat? Perbedaannya terletak pada perbesarannya. Rasio zoom ini menunjukkan seberapa besar dan seperti apa nilai foto Anda pada sensor kamera. Pada postingan sebelumnya saya sudah memberikan ulasan yang lebih lengkap dan detail mengenai perbedaan ketiga genre di atas. Klik tautan ini untuk membaca.

Teknik fotografi makro

Seperti disebutkan di atas, fotografi makro mencoba menampilkan subjek yang kecil atau kecil. Di sisi lain, teknik pengambilan gambar makro tidak jauh berbeda dengan teknik lainnya. Item yang digunakan sama kecuali lensanya. Dengan kata lain, fotografi makro memperhatikan pengaturan waktu teknis lainnya seperti sudut dan bukaan. Jadi apa saja tips yang perlu diperhatikan saat ingin mengambil foto makro? Kalian pasti penasaran kan? Ini adalah artikel untuk Anda.

1. Gunakan lensa makro

Hal pertama yang harus diperhatikan saat mengambil foto makro adalah lensanya. Artinya, gunakan lensa yang sesuai. Apakah Anda punya saran? Ada. Sarannya adalah menggunakan lensa 50mm hingga 200mm. Kebanyakan kamera saat ini, khususnya kamera DSLR, sudah memiliki fitur zoom, namun belum bisa digunakan untuk fotografi makro. Juga, pembesaran kurang dari ukuran sebenarnya. Intinya di sini foto makro harus dimulai dari ukuran 1:1 dan tidak boleh lebih kecil. Lensa 50-60mm juga dapat digunakan untuk tujuan fotografi makro, tetapi masalahnya adalah jarak dan fokus. Misalnya, jika Anda ingin memotret kupu-kupu atau capung, jarak antara lensa dan subjek akan sekitar mm sehingga panjang fokus akan lebih panjang. Memang, harga FL saat ini cukup mahal. Jika Anda punya uang, silakan beli. Jika Anda tidak memilikinya, harap tunggu sebentar. Jika Anda tidak tahan, Anda dapat membeli FL alternatif murah yang dapat Anda sesuaikan dengan anggaran Anda.

2. Gunakan tabung ekstensi

Dalam saran ini, pilihlah tabung yang sesuai dengan dudukan lensa dan badan kamera sehingga fokus lensa lebih dekat ke subjek. Target? Memperbesar subjek yang terlihat kecil saat dilihat dari kamera. Ini terutama berlaku untuk objek kecil, seperti kumbang berkaki tebal, seperti yang ditunjukkan pada foto di atas. Tabung ekstensi hanyalah salah satu dari banyak opsi untuk memaksimalkan fokus lensa. Dan ini adalah pilihan bagi orang-orang dengan anggaran rendah yang menyukai fotografi makro. Dari pada membeli lensa makro yang cenderung mahal, Anda bisa menggunakan extension tube. Saat dipasang di tepi kamera, tabung menghilang dari layar pemotretan dan kamera memiliki fokus tak terbatas. Jika perlu atau memungkinkan, Anda dapat menambahkan beberapa tabung untuk mendapatkan fokus yang lebih dalam dan foto yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang lebih tinggi.

3. Diopter dapat digunakan

Diopre adalah filter jarak dekat. Fungsinya untuk menyaring berupa kaca pembesar alami. Filter ini disekrupkan ke bagian depan benang kamera dan dapat digunakan sebagai alternatif bagi mereka yang ingin mengambil bidikan makro tetapi belum memiliki lensa makro. Dioptri biasanya disaring berdasarkan ukuran dioptri. Filter ini tersedia dalam set perbesaran sekitar +1, +2, dan +4. Ada juga beberapa variasi diopter yang dapat disesuaikan tergantung pada sistem filter yang digunakan, terutama jika filternya berbentuk persegi bergaya Corkin.

4. Aperture

Untuk mendapatkan gambar makro yang bagus dengan depth of field yang tepat, disarankan untuk menggunakan aperture kecil. Seperti apa kaliber kecil itu? Bisa f/16 atau f/22. Anda dapat menggunakan f / 22 untuk meningkatkan kedalaman bidang hingga 15mm. Di sisi lain, jika Anda ingin membuat foto Anda terlihat lebih tajam, Anda dapat menggunakan aperture penuh seperti f / 2.8 dan f / 4. Salah satu alasan mengapa Anda perlu menyesuaikan aperture adalah untuk mengubah cahaya masuk menjadi bola untuk meningkatkan keindahan foto Anda.

5. Blip flash

Tujuan penggunaan blip flash adalah untuk menambah kesan hidup pada foto yang dihasilkan. Misalnya pada foto daun Sycamore di atas, kedua gambar terkena cahaya alami, sedangkan gambar di bawah menggunakan blip flash. Dalam gambar ini, saya meningkatkan kecepatan rana sekali untuk menggelapkan latar belakang, tetapi hasilnya bahkan lebih menarik.

6. Anda dapat menggunakan "tangan ketiga"

Dengan tangan ketiga, Anda dapat memposisikan kamera di sudut mana pun. Oleh karena itu, peluang mendapatkan sudut yang tepat semakin besar. Penggunaan tangan ketiga ini terutama dilakukan oleh mereka yang suka mengambil gambar makro menggunakan ponsel mereka. Oleh karena itu, tangan ketiga ini memiliki nama yang bagus, Tongsis, yang terdengar seperti tempat untuk menaruh air.

7. Perhatikan pola makro

Dalam konteks ini, itu berarti Anda memposisikan kamera di setiap sudut yang memungkinkan. Gunakan intuisi dan semangat kreatif Anda di sini. Jika perlu, gunakan imajinasi Anda untuk melihat pola imajiner subjek dan objek di sekitarnya. Ini memungkinkan Anda untuk menambahkan kedalaman pada subjek Anda.

 8. Titik fokus

Dengan menggunakan titik fokus, saya mencoba mengubah tampilan subjek secara dramatis menurut titik yang dipilih. Titik fokus juga membantu menciptakan efek unik. Apalagi jika aperture yang digunakan sudah sesuai.

9. Visualisasi

Perhatikan juga setiap sudut gambar dan pastikan tidak ada yang mengganggu. Jika ada gangguan, bersihkan terlebih dahulu sampai hilang, atau bila perlu. Juga, [bila targetnya adalah binatang atau serangga], harap berkonsentrasi agar tidak bergerak. Oh ya, menggunakan LCD dapat dengan cepat memperlambat kamera Anda. Oleh karena itu, harap siapkan kamera cadangan untuk berjaga-jaga.

10. Waktu yang tepat

Secara umum, ada lima faktor yang membuat foto makro yang dihasilkan menonjol. Nah, antara lain:

* Kreativitas fotografer

* Waktu

* tempat

* Kamera yang digunakan

* Sudut atau sudut foto

Semua faktor ini memiliki dampak langsung pada foto yang diambil atau dibuat. Dengan kata lain, jangan berharap sebuah foto menjadi hebat, meskipun satu elemen diabaikan. Misalnya, jika Anda ingin mengambil bidikan makro hujan atau dedaunan, ambillah setelah atau saat hujan, jika memungkinkan. Tentu saja, saat memotret di tengah hujan, Anda harus basah, termasuk peralatan yang Anda gunakan. Oleh karena itu, risiko dan kerugian meningkat. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah hujan reda untuk meminimalkan risiko dan kerugian. Alasannya sederhana. Tetesan hujan dapat bertindak sebagai miniatur yang melebarkan pembuluh darah. Sekarang Anda dapat memotret daun dan hujan pada waktu yang tepat untuk hasil yang lebih baik.

11. Perhatikan latar belakang subjek

Latar belakang sebenarnya adalah subjek alami, terlepas dari apakah itu sengaja diambil atau tidak. Misalnya, saat memotret semut, Anda juga harus menyertakan kombinasi rumput, dedaunan, pohon, semak belukar, dan langit. Lalu coba print di kertas A2 menggunakan kertas foto matte dan lihat hasilnya? Seolah-olah ada refleksi di belakang subjek. Tempatkan di cermin atau flash gun untuk membuat gambar yang diekspor lebih tajam. Ingatlah bahwa kita membutuhkan jiwa kreatif di sini.

Salah satu kegiatan fotografi yang paling menyenangkan adalah fotografi makro. Apalagi jika hasil fotonya bagus dan menarik. Seolah-olah hal kecil telah tumbuh, dan itu seukuran kepalan tangan. Padahal, dia hanyalah seekor serangga atau semut, kurang dari 2 cm. Fotografi makro juga merupakan cara untuk memahami dunia serangga kecil, unik, dan misterius. Demikian artikel tentang pengertian fotografi makro, beserta teknik, tips, dan contohnya. Saya harap Anda menemukan artikel ini bermanfaat.