MEMPERSIAPKAN FOTO MAKANAN, APA SAJA?

MEMPERSIAPKAN FOTO MAKANAN, APA SAJA?


Pernahkah Anda melihat gambar makanan yang menggugah selera? Namanya Food Photography. Berikut adalah beberapa tips untuk Food Photography dari sudut pandang peralatan kamera. 
Fotografi makanan memiliki daya tarik tersendiri. Melihat foto makanan saja sudah membuatku lapar. Selain fotografi, ada teknologi yang memungkinkan setiap orang membuat foto makanan yang akan menarik perhatian.

Artikel ini menjelaskan peralatan kamera yang digunakan dalam fotografi makanan. Jika Anda tertarik, jangan lewatkan informasi di bawah ini. Mari kita lihat bersama!

Peralatan kamera untuk Food Photography

Beberapa perangkat kamera yang biasa digunakan untuk memotret makanan adalah:

1. Memilih kamera untuk memotret makanan

Saat Anda memotret makanan, Anda tidak perlu kamera mahal untuk benar-benar memotret. Yang penting adalah bagaimana menggunakan peralatan. Ingatlah bahwa yang paling nyaman adalah. Semakin Anda menguasai alat tersebut, semakin jelas hasilnya. Ujungnya menggunakan pengaturan manual untuk memberi Anda kendali penuh atas eksposur dan focal length.

Jika Anda masih bingung memilih kamera DSLR Nikon atau Canon, sebenarnya tidak banyak perbedaan antara kedua merek kamera tersebut. Sebaiknya gunakan jenis kamera yang sesuai dengan anggaran Anda. Pada dasarnya, pilihan lensalah yang memengaruhi fotografi makanan, bukan kamera itu sendiri.

2. Gunakan lensa makro atau lensa Fix

Ada dua jenis lensa kamera yang direkomendasikan untuk fotografi makanan: lensa Makro dan lensa Fix. Karena inti utama Food Photography visual adalah tekstur dan warna makanan, masing-masing lensa kamera ini dianggap memiliki standar yang tepat untuk memotret makanan.

Dimulai dengan jenis lensa pertama. Lensa makro adalah lensa yang digunakan untuk memotret objek pada jarak yang sangat dekat dan memfokuskannya lebih detail, tanpa menggunakan alat pembesar pada objek utama di foto. Lensa ini sangat cocok untuk menampilkan detail meskipun subjeknya kecil. Hal ini bisa terjadi karena rasio macrolens adalah 1:1 dan ukuran gambar pada saat pengambilan gambar akan sama dengan ukuran objek aslinya.

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang lensa fix. Sesuai dengan namanya, lensa tetap adalah lensa yang panjang fokusnya tidak dapat diubah, seperti saat menambah atau memperluas jarak subjek yang ingin Anda bidik. Artinya, cara mengkhianatinya adalah dengan melakukan zoom manual, yaitu bolak-balik dengan tubuh Anda.

3. Gunakan tripod untuk stabilitas

Perlengkapan fotografi selanjutnya adalah tripod. Sebenarnya, alat ini adalah tips fotografi makanan opsional, tetapi gunakan tripod untuk memastikan foto Anda berkualitas tinggi. Memotret dengan tangan boleh saja, namun saat memotret makanan, ada baiknya menggunakan tripod agar lebih mudah memotret agar gambar tidak menjadi tidak stabil.

Ini juga memberi Anda lebih banyak fleksibilitas saat mengatur preset kamera. Anda tidak perlu mengubah posisi terlebih dahulu, sama seperti mengubah eksposur, GenK.

Tips: Pilih tripod yang kokoh untuk alas Anda. Selanjutnya, perhatikan bagian perangkat leveling dan pastikan tripod dalam posisi stabil sebelum Anda mulai memotret makanan.

4. Perhatikan teknologi pencahayaan

Pencahayaan adalah salah satu aspek terpenting dalam fotografi. Ada tiga jenis sumber cahaya yang dapat digunakan untuk memotret makanan:

* Pencahayaan yang dapat digunakan adalah Available light yang dapat digunakan, seperti cahaya matahari, lampu jalan, dan pencahayaan kamar tidur. Tetapi sebagai seorang fotografer, tentu saja, Anda tidak memiliki kendali atas arah dan jumlah cahaya yang masuk, karena itu di luar kendali Anda.

* Artificial light sengaja dibuat untuk memaksimalkan kualitas foto Anda. Misalnya, jika Anda kekurangan cahaya, Anda dapat menambahkan cahaya buatan untuk menambah cahaya. Contoh sumber cahaya untuk ini adalah lampu studio, flash, senter, dan sebagainya.

* Mix light adalah kombinasi dari lampu yang dapat digunakan dan lampu buatan. Jika cahaya alami tidak memadai atau tidak memadai, pencahayaan tambahan diperlukan.

Setiap jenis sumber cahaya yang Anda pilih akan mempengaruhi hasil foto. Untuk menyaring intensitas cahaya alami yang masuk, gunakan diffuser untuk menghalangi sinar matahari langsung. Ini sangat berguna saat menggunakan sedikit cahaya alami (cahaya lembut) untuk memberikan dimensi yang lebih dalam.

5. Birdeye adalah langganan fotografer makanan

Ini secara otomatis mempengaruhi pencahayaan dalam kaitannya dengan titik sebelum menempatkan kamera. Ada beberapa jenis pencahayaan, antara lain lampu depan, lampu belakang, dan lampu samping. Jika posisi kamera berubah, itu juga berarti bahwa orientasi cahaya perlu diatur ulang.

Untuk food photography, disarankan untuk mengambil gambar dari depan atau dari atas (bird eye). mengapa demikian? Sudut ini diibaratkan dengan posisi mata Anda saat melihat makanan di atas meja. Ini juga merupakan faktor dalam perkembangan kelaparan visual.

Jika Anda tertarik dengan visual lapar, Anda bisa membaca lebih lanjut mengapa orang lapar dengan melihat foto makanan di artikel sebelumnya.

Namun, memilih sudut pandang makanan sangat rumit dan membutuhkan kreativitas saat menentukan arah. Tergantung pada bentuk makanan, mungkin perlu untuk menekankan individualitas makanan. Namun, jika Anda tidak dapat menekankan sisi itu dengan brid eye, Anda dapat memilih sudut lain yang sudut pandangnya lebih tepat.

Tips: Lebih banyak percobaan atau uji memotret makanan. Cobalah motret dari setiap sudut. Dengan melakukan ini, Anda dapat melihat aspek yang paling menarik untuk ditampilkan dalam foto makanan Anda.

Ini adalah tips untuk pemotretan yang baik dari perangkat kamera Anda. Eits, tapi saya tidak bisa berhenti sampai di sini karena tips foto makanannya menyusul. Pada artikel selanjutnya, saya akan menjelaskan komposisi foto food photography.